Bedak wajah prinsipnya adalah suatu produk kosmetik yang memiliki fungsi utama kemampuan untuk melengkapi warna kulit dengan memberi hasil akhir seperti beludru. Ini harus memberikan tampilan pada kulit dengan menutupi kulit yang mengkilap akibat sekresi kelenjar sebaseus dan kelenjar keringat. Suatu bedak harus mencapai efek ini dengan menjadi buram. Untuk mampu memberikan efek cukup buram untuk menutupi cacat, tapi ini harus tidak memberikan efek seperti topeng. Selain itu, bedak harus bersifat cukup tahan lama sehingga tidak dibutuhkan pembedakan berulang kali.

Warna dari kulit juga menggambarkan aktivitas biologis dari jaringan epidermis dan dapat merupakan indikasi bagi seorang wanita yang normal pada umumnya. Hidung yang merah, mungkin merupakan gambaran dari pembuluh darah. Titik merah pada pipi yang sangat merah, pancaran wajah yang pucat kekuningan, bintik-bintik hitam di bawah mata menunjukkan tanda-tanda tak bercahaya – menunjukkan jalan hidup atau pola hidup dari orang tersebut.

Selain itu hampir semua orang memiliki kerutan dan garis-garis yang menunjukkan perubahan pada usia. Dan hal tersebut, menggambarkan temperamen ; kadang-kadang bintik-bintik, tanda lahir yang kecil, pembesaran pori-pori, bekas jerawat, luka akibat lesi kulit dan sebagainya. Ini merupakan gejala-gejala dari prilaku seorang wanita yang berharap untuk menjadi lebih menarik. Yang mana gejala-gejala yang tidak menyenangkan di atas dapat tertutupi.

Efek penutupan ini dapat dicapai dengan penggunaan bedak wajah, cream foundation dan make-up cair, dan tambahan lainnya.

Pembagian bedak

  1. Bedak tabur

Pertimbangan utama dalam pembuatan bedak adalah pemilihan bahan dasarnya. Spektrum dari bahan dasar yang digunakan cukup sempit, sebab kualitas dari masing-masing komponen lebih penting, karena hal ini akan memberikan keterlibatan yang sangat penting dalam penentuan formulasi bedak.

Bedak Tabur ( Loose Powder )

Bedak Tabur
( Loose Powder )

Bedak wajah harus merupakan campuran dari bahan dasar yang spesifik jika ini akan menjadi suatu produk yang dapat memberikan sifat yang diinginkan.

2. Bedak padat

Bedak padat yang perkenalkan di Amerika pada tahun 1930 telah mencapai popularitasnya dikarenakan penggunaannya yang sangat mudah dan penyimpanan yang nyaman. Bedak padat adalah bedak kering yang telah dikompres menjadi padatan dan biasanya digunakan dengan spons bedak. Komposisinya mirip dengan bedak tabur, tapi efeknya pada kulit berbeda pada beberapa tingkat. Pengikat yang terkandung dalam bedak padat memberikan adhesi yang besar. Sebagai hasil dari proses pengepresan, ukuran partikel rata-rata umumnya lebih besar pada bedak padat daripada bedak tabur ; efek kasar dari butiran-butiran tersebut tentu sangat tidak diinginkan. Bedak padat harus dapat menempel dengan  mudah pada spons bedak, dan padatan bedaknya harus cukup kompak, tidak pecah atau patah dengan penggunaan normal.

Bedak Padat ( Compact Powder )

Bedak Padat
( Compact Powder )

Komposisi bedak

  1. Bedak tabur

Komposisinya :

  • Talk

Secara kimiawi, talk adalah magnesium silikat (3MgO. 4SiO2.H2O). ini merupakan bahan dasar dari segala macam formulasi bedak modern sifat yang sangat luar biasa adalah mudah menyebar dan kekuatan menutupi yang rendah. Untuk bedak wajah talk harus putih dan tidak berbau dengan rasa halus. Tentu saja sifat mudah menyebar yang sangat baik ini adalah yang paling dibutuhkan.

Ukuran partikel dari talk adalah salah satu kriteria untuk standar kualitasnya. Paling tidak 98% harus dapat melewati ayakan 200 mesh ( tidak lebih besar dari 74 mikro ) talk termikronisasi sekarang sudah tersedia di mana ukuran partikel dapat dikurangi menjadi beberapa mikron. Penggunaan dari talk termikronisasi dalam ukuran partikel dan nilai massa besar yang diinginkan. Padatan dari massa besar adalah sangat penting dalam talk, karena variasi sangat mempengaruhi kualitas sekaligus pengepakan dari produk akhir.

  • Kaolin

Warna dari kaolin yang digunakan harus secerah mungkin. Bahan dasar harus dimurnikan secara baik untuk memindahkan keseluruhan bahan tidak murni dan partikel kasar.

Tidak semua aluminium silikat dapat diklasifikasikan sebagai kaolin, namun 3 kelompok di bawah ini secara khusus memiliki formula yang sama ( Al2O3. 2SiO2.2H2O) dan dapat disebut kaolin : nacrite, dickite, dan kaolinite.

Karena kaolin higroskopis penggunaannya pada bedak wajah umumnya tidak melebihi 25%.

  • Kapur  (Kalsium Karbonat)

Kalsium karbonat digunakan untuk mengurangi cahaya dari talk dan memiliki kekuatan melapisi yang baik. Ini membantu untuk absorpsi parfum dan juga tahan lemak. Dan menyerap keringat. Kapur juga sangat baik untuk memberikan efek berseri-seri ketika bedak wajah digunakan.

Kapur adalah basa lemah, putih, serbuk mikrokristal tak berbau ; tidak mengkilap, dan memiliki rasa kapur. Ketika bahan dasar ini digunakan secara berlebihan, bedak dapat memberikan rasa kering, tapi penggunaan yang layak adalah sangat membantu dalam formula bedak wajah.

  • Magnesium karbonat

Sifat yang baik dari magnesium karbonat membuatnya umum digunakan dalam bahan penyusun bedak. Magnesium karbonat memiliki sifat absorben yang baik dan terbukti memiliki sifat mendistribusi parfum yang baik. Kerapatannya adalah bagian dari lapisan magnesium karbonat, kualitas yang mana memberikan perkembangan  pada tipe kehalusan dari bedak.

  • Logam stearat

Zink dan magnesium stearat sejauh ini merupakan bahan yang paling sering digunakan dari logam stearat. Untuk bedak wajah, stearat harus memiliki kualitas yang tinggi untuk mencegah timbulnya keasaman, bau yang tidak diinginkan.

Sifat yang paling penting dari zink dan magnesium stearat adalah sifat adhesif dan anti air. Zink stearat, yang paling sering digunakan juga memiliki efek menenangkan.

Penggunaan yang berlebihan, stearat dapat menyebabkan noda dan efek jerawat pada kulit. Dalam jumlah yang cukup (4-15%) zink stearat memberikan sifat adheren pada bedak wajah.

  • Zink Oksida, Titanium oksida

Terdapat 2 bahan pengopak yang biasa digunakan dalam formulasi bedak wajah : zink oksida dan titanium dioksida. Terlalu banyak digunakan bahan ini dapat menghasilkan efek seperti topeng yang mana tidak diinginkan ; terlalu sedikit membuat bedak tidak dapat menempel pada tubuh.

Diketahui bahwa zink oksida memiliki beberapa sifat terapeutik dan membantu menghilangkan kecacatan pada kulit. Namun, penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan kulit kering.

  • Pati beras

Penggunaan dari amilum telah memberikan masalah mudahnya terdekomposisi oleh bakteri, karena mengandung nutrisi yang cocok untuk bakteri. Sifat mencerahkan dan menjerap adalah yang diberikan dari amilum yang mana sekarang juga dapat diberikan oleh kalsium karbonat dan senyawa lain dalam formula bedak wajah.

  • Silika dan Silikat

Silika dan Silikat dapat berguna dalam bedak wajah untuk menjaga sifat mengalir bebas, walaupun dengan kelembaban yang tinggi. Silikat dapat juga berfungsi sebagai pembawa parfum.

Penggunaan dari silikat halus seperti magnesium trisilikat membantu dalam bedak karena mereka memiliki sifat menyerap yang sangat baik terhadap air dan minyak.

  • Bahan pemberi efek pencerahan.

Pigmen sintetik bismut oksiklorida telah dikembangkan untuk menggantikan guanin. Walaupun sensitif terhadap cahaya, bismut oksiklorida cukup dapat beradaptasi untuk digunakan dalam bedak wajah cerah untuk memberikan efek metalik, kilauan seperti mutiara.

  • Pewarna

Bahan pewarna adalah dasar dari seni menciptakan bedak wajah yang mana menampilkan nuansa bayangan yang diinginkan. Pewarna digunakan dalam variasi yang berbeda baik pigmen inorganik ataupun anorganik.

Jumlah dari pewarna yang dibutuhkan tergantung besarnya derajat tipe yang digunakan dalam formula. Bahan pengopak dari oksida dan transparansi dari talk sangat mempengaruhi jumlah pewarna yang diinginkan.

  • Pengharum

Pemilihan parfum yang cocok dan sifat efisiennya yang digunakan dalam bedak wajah adalah sangat penting, karena bau dari bedak memiliki peranan yang penting dalam kemampuan penjualan dari produk. Penggunaan parfum yang cocok bukan merupakan prosedur yang mudah, karena permukaan yang sangat luas dari padatan bedak dan kemungkinan reaksi dari parfum dengan bahan-bahan dasar lainnya. Jika bahan dasar merupakan bahan-bahan yang halus, wangi yang dipilih akan lebih sedikit daripada masalah dalam penyelesaian formulasi bedak wajah.

Ini sangat penting bahwa parfum yang digunakan harus tidak mengiritasi, stabil pada kondisi basa lemah dan tidak mengalami oksidasi atau menguap dengan cepat. Pengharum harus tercampurkan dengan semua bahan penyusun bedak karena masalah dengan keasaman, heterogen dari bau dan diskolorasi dapat terjadi dari pemilihan bau yang tidak cocok.

2. Bedak padat

Pada dasarnya bahan dasar yang terkandung dalam bedak padat adalah identik dengan yang digunakan dalam bedak tabur. Namun, terdapat 2 karakteristik untuk bedak padat yang mana tidak terdapat dalam bedak tabur, kemampuan mengikat dan mudah lepas.

Dasar dari padatan bedak harus dapat dikempa dengan mudah, kemudian bersatu bersama dan tidak bergelombang atau retak di bawah kondisi penggunaan yang normal. Untuk mencapai kondisi ini bahan pengikat dibutuhkan.

Bedak padat juga harus memiliki sifat mudah lepas ketika digosokkan dengan spons bedak; ini harus mudah terlepas kepada pengguna bedak. Tekanan yang terlalu rendah akan menghasilkan padatan yang  sangat mudah hancur; tekanan yang terlalu besar akan menghasilkan padatan yang keras yang mana tidak mudah terlepas.

a. Bahan pengikat

Beberapa jenis bahan pengikat yang digunakan dalam bedak wajah adalah bervariasi dan banyak. Oleh karena itu, terdapat 5 tipe dasar pengikat yang digunakan :

1.  Pengikat kering

Pengikat kering seperti logam stearat (Zink atau Magnesium) stearat telah didiskusikan dalam bagian bedak tabur. Penggunaan dari pengikat kering dibutuhkan untuk meningkatkan tekanan bagi kompaknya bedak padat.

2,  Pengikat minyak

Minyak tunggal, seperti minyak mineral isopropil miristat dan turunan lanolin, dapat sangat berguna untuk dicampurkan dalam formula sebagai pengikat. Mereka ditemukan digunakan secara luas dalam banyak formula bedak padat.

3.  Pengikat larut air

Pengikat larut air yang biasa digunakan di masa lalu umumnya adalah larutan gum seperti tragakan, karaya, dan arab. Dalam kategori ini, sintetik seperti PVP (Polyvinylpyrolidone) metil selulosa, karboksil metil selulosa juga telah digunakan dalam larutan air. Suatu pengawet penting dalam medium gum dan berguna dalam semua larutan pengikat dari tipe ini untuk mengatasi pertumbuhan bakteri.

4.  Pengikat tidak larut air

Pengikat tidak larut air digunakan secara luas dalam bedak padat. Minyak mineral, lemak ester dari segala tipe, dan turunan lanolin, dapat digunakan dan dicampur dengan jumlah yang baik dari air untuk membantu pembentukan bedak padat yang halus dan kompak. Penambahan bahan pembasah akan membantu untuk menyeragamkan distribusi kelembaban bedak.

5.  Pengikat emulsi

Karena kesulitan tercapainya keseragaman penggunaan pengikat tidak larut air dalam bedak padat, peneliti telah mengembangkan bahan pengikat emulsi yang sekarang digunakan dengan luas. Seperti emulsi yang mengizinkan distribusi yang seragam baik pada fase minyak maupun fase air, yang mana penting dalam kepuasan pengempaan serbuk. Karena pengikat emulsi tidak akan kehilangan kelembaban secepat pengikat tidak larut air, penggunaannya mengizinkan prosedur pembuatan yang lebih halus. Penggunaan dari minyak dalam bentuk emulsi bermaksud untuk mencegah penggumpalan yang dapat muncul ketika minyak tunggal digunakan sebagai pengikat dalam bedak wajah.

Loose Powder Colour

Loose Powder Colour

Metode pengempaan

Terdapat 3 prosedur umum yang digunakan dalam industri pembuatan bedak padat :

Proses kempa basah metode kempa lembab dan metode kempa kering. Proses kempa basah sekarang tidak dipakai lagi  di USA, dan kebanyakan perusahaan kosmetik menggunakan proses kempa  lembab atau proses kering dalam pembuatan bedak padat.

  • Dalam proses pengempaan, jumlah yang kecil dari lapisan Paris digunakan dalam kombinasi dalam bedak. Campuran dibuat dalam bentuk seperti pasta dengan air dan dicetak dalam cetakan. Permukaan bagian atas dari pasta dilapisi dengan suatu pengadhesif, kemudian dikempa ke bawah dengan logam yang berukuran cocok atau plat gelas di mana tablet melekat. Tablet tersebut kemudian dikeringkan dan dilepaskan dari cetakan.
  • Metode kempa lembab, basis bedak, pewarna, dan parfum dicampur sampai seragam. Campuran kemudian dibasahkan dengan cairan pengikat, kemudian dicampur sampai mencapai massa plastis yang sesuai. Serbuk kemudian disaring dan dilewatkan ke dalam mesin pengempa. Tablet jadi dikeringkan pada temperatur yang sesuai.
  • Metode kempa kering, basis bedak, pewarna, dan parfum dicampur dan campuran serbuk dapat dilembabkan dengan pengikat ; campuran kemudian dicampur secara keseluruhan dan serbuk dikempa.

About rgmaisyah

Hidup sangat indah bila kita mau berbagi kebahagiaan kepada sesama...

Satu tanggapan »

  1. Bosal Exhaust berkata:

    Hello thanks for this funny and interesting post. But I still dont understand the last part though! – Bosal exhaust

  2. Annisa berkata:

    ini literaturnya dri mna ya ?

  3. Assalamu alaikum…
    kak, tolong penjelasannya tentang krim masker klo bisa dengan contoh formulasinya..

  4. herlina berkata:

    Sis, mohon infonya, saya sedang mencari bedak yang komposisinya 100% vegetarian. terbuat dari bahan-bahan yang kita bisa konsumsi, seperti tepung beras.
    Terima kasih..

    • rgmaisyah berkata:

      assalamu’alaykum.
      Ini maksudnya produk yg sdh beredar dipasaran ya? Kalau iya, maka saya blm punya informasi soal produk tsb, karena kebanyakan dalam formula bedak mengandung tambahan bahan2 mineral sbg lubrikan maupun sbg tabir surya misalnya talk, aluminium dan magnesium silikat serta zink oksida.
      Bila yang anda maksudkan adalah formulanya, maka bisa dilihat dari formula bedak tradisional (bedak dingin) yang komposisinya adalah pati beras (amylum orizae), kunyit dan gambir.
      Demikian semoga bermanfaat.

Tinggalkan komentar